BeritaNasional

Sejumlah Aset Disita KPK, Madura Progres Pertanyakan Kelanjutan Kasusnya

×

Sejumlah Aset Disita KPK, Madura Progres Pertanyakan Kelanjutan Kasusnya

Sebarkan artikel ini

Voxnesia, Jakarta – Madura Progress meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan penyitaan aset terhadap tersangka dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terkait korupsi dana hibah di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Aksi dan Advokasi Madura Progress, Imam Hanafi Abdullah. Menurutnya, rumor beredar bahwa aset para koruptor dana hibah beredar dimana-mana.

“Dari semua oknum yang di OTT KPK harus segera dilakukan penyitaan aset, karena rumor dibawah aset para oknum itu beredar dimana-mana. Sehingga KPK harus sigap dalam rangka membasmi koruptor dana hibah yang hanya dijadikan ladang memperkaya diri,” kata Imam dalam keterangannya Jumat (13/1/2023).

BACA JUGA :  Wujud Duka Cita, Kapolsek Ilu Kunjungi Rumah Duka dan Berikan Bantuan Sembako kepada Masyarakat Taganombak yang Sedang Berduka

Selanjutnya, Madura Progress meminta KPK untuk mempublikasikan secara transparan kepada publik terkait perkembangan kasus korupsi dana hibah di Jawa Timur.

“KPK harus segera mempublikasikan secara transparan kepada publik hasil perkembangan kasus dan hasil aset yg telah disita oleh KPK,” terangnya.

BACA JUGA :  Cegah Gangguan Kamtibmas, Sat Lantas Polres Kendal Laksanakan Patroli BLP 

Imam menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa kali aksi demonstrasi di depan gedung KPK agar KPK memberikan atensi dan memeriksa beberapa pejabat yang diduga ikut terlibat menikmati korupsi dana hibah pemprov jatim.

“Oknum-oknum yg diduga terlibat dan yang sudah menjadi tuntutan teman-teman dari awal aksi, (Gubernur, Wagub, Sekda, Bappeda, Kadis-kadis, Semua Kepala UPT dan Korlap-korlap besar untuk segera dilakukan pemeriksaan dan segera ditetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.

BACA JUGA :  Wakapolres Ngawi Tutup Pertandingan Bola Volly Dalam Rangka HUT Polwan Ke-74 Dan HKGB Ke-70

Imam meyakini bahwa korupsi dana hibah pemprov jatim tersebut diduga dilakukan secara berjamaah, sehingga meminta KPK segera mengungkapnya dan bersihkan jawa timur dari korupsi.

“Kasus korupsi dana hibah tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Kasus ini dimungkinkan berjamaah. Sehingga oknum-oknum yg terlibat dalam urusan keuangan maupun kebijakan dan yg melancarkan aksi ini segera diungkap dan ditersangkakan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *