Nasional

Personel Polres Batang Dampingi TPID Pantau Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Natal

×

Personel Polres Batang Dampingi TPID Pantau Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Natal

Sebarkan artikel ini

BATANG – Personel Polres Batang mendampingi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang menggelar sidak ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan maupun harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah melakukan sidak ke Pasar Batang, Limpung dan Bandar.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Batang, Endang Rahmawati mengatakan, pantauan harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat terus diintensifkan, terutama menjelang Nataru.

BACA JUGA :  Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Dewi Aryani Tekankan Perkuat Toleransi 

“Hasil inspeksi mendadak di Pasar Batang, Limpung, dan Bandar, harga sejumlah komoditas potensial masih stabil,” katanya kemarin.

Menurutnya, pihaknya terus mengintensifkan monitoring harga maupun ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan di pasar.

“Harga beras Rp10.500 – Rp11.000/kg, cabai merah besar Rp22.000 cabai kriting Rp40.000/kg dan cabai rawit merah Rp40.000 per kilogram,” bebernya.

BACA JUGA :  Bhabinkamtibmas Polsek Cepiring Gencarkan Sosialisasi PMK

Kemudian, harga telur semula Rp28 ribu per kilogram kini justru turun menjadi Rp27 ribu/ kilogram, dan daging ayam ras semula Rp38 ribu/ kilogram turun menjadi Rp37 ribu/ kilogram.

Harga beras masih bertahan Rp10.500 per kilogram hingga Rp11 ribu/ kilogram, cabai merah besar Rp22 ribu/ kilogram, dan cabai keriting maupun cabai rawit Rp40 ribu/ kg, serta daging sapi Rp120 ribu/ kilogram.

BACA JUGA :  Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-67, Kapolda Metro Jaya Minta Jajaran Tak Anggap Enteng Soal Kemacetan

“Sedangkan harga minyak kemasan Rp14 ribu per liter dan minyak curah Rp16 ribu/ kilogram,” jelasnya.

Staf Bulog Batang, Arif Budiman mengutarakan, untuk pasokan beras aman hingga akhir tahun 2022.

“Stok di gudang sebanyak 350 ton. Dan sampai sekarang penyerapan gabah dari para petani lokal masih berlangsung, jadi komoditas beras aman sampai akhir tahun 2022,” tegasnya. (HS)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *