Hukum

Kranda Mayat Disuguhkan Ke KPK, Jatim Progress Desak Tangkap Mafia Dana Hibah

×

Kranda Mayat Disuguhkan Ke KPK, Jatim Progress Desak Tangkap Mafia Dana Hibah

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam gerakan aksi Jatim Progress melakukan aksi demonstrasi terkait kasus dana hibah Jawa Timur di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).

Massa aksi membawa Keranda sebagai teatrikal dan disebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap penegakan hukum terkait korupsi, khususnya kasus dana hibah Jatim yang belum juga terselesaikan.

Koordinator lapangan aksi, Fathur Rizky mengaku aksi kali ini adalah aksi lanjutan ketiga kali dari aksi sebelumnya, dengan tuntutan yang sama meminta KPK usut tuntas kasus korupsi dana hibah Jawa Timur.

Dalam orasinya di depan gedung KPK, Fathur Rizky menyebut Keranda yang dibawa bersama kawan-kawannya adalah mempunyai banyak makna selain lambannya penegakan hukum korupsi dana hibah Jatim.

“Kami bawa bangkai kematian penegakan hukum terkait korupsi di negeri ini, sangat miris kasus korupsi dana hibah selama ini belum juga terselesaikan, bahkan yang diduga aktor utamanya pun belum juga diperiksa KPK,” kata Fathur.

BACA JUGA :  Kopri PMII IAIN Madura Gelar Do'a bersama untuk Korban Pembacokan di Sampang

“Kami anggap penegakan hukum pada korupsi dana hibah ini sedang mati, karena tidak ada perkembangan sama sekali. Kasus korupsi yang diduga melibatkan pihak eksekutif dan legislatif di Jatim ini belum sepenuhnya diselesaikan KPK,” lanjutnya.

Fathur menegaskan bahwa kasus korupsi dana hibah Jatim tersebut diduga kuat ada peran Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai pimpinan yang dinilai mengetahui masalah, baik langsung maupun tidak langsung.

“Kami tegaskan kembali bahwa permainan kasus dana hibah jatim ini diduga kuat atas sepengetahuan Gubernur Jatim, Khofifah waktu itu. Sangat tidak masuk akal jika pimpinan tertinggi di Jatim tidak mengetahui semrawut dana hibah ini. KPK tidak boleh kalah oleh siapapun dalam menegakkan hukum,” tegasnya.

BACA JUGA :  Mardani H Maming Disebut Terima Rp 89 M di Kasus Suap Tambang, PADI Desak KPK Tangkap dan Tetapkan Tersangka

“Kroni-kroni Khofifah juga banyak yang terlibat, jadi ini merupakan kasus korupsi berjamaah,” lanjutnya.

Orator lainnya menjelaskan bahwa adanya dugaan ditemukannya pekerjaan yang berasal dari dana hibah itu dikerjakan secara asal-asalan, dengan anggaran yang cukup besar, dan paling parah adanya dugaan jual beli dalam mendapatkan pekerjaan dari dana hibah.

“Santer terdengar publik bahwa banyak dugaan adanya jual beli paket pekerjaan dari dana hibah ini, bahkan di bawah dalam pengerjaannya diduga juga dengan asal-asalan. Hal ini rakyat lah yang sangat dirugikan. KPK tidak boleh tinggal diam, tangkap semua mafia dana hibah jatim,” jelas orator yang mengaku bernama Aqil.

Tidak tanggung-tanggung, menurut Aqil, dugaan jual beli paket pekerjaan dari dana hibah jatim ini mencapai 40 persen dari total anggaran.

BACA JUGA :  KPK Belum Periksa Gubernur Khofifah, Ketua MP Ancam Akan Demo Kembali Kawal Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim

“Jadi kalau belinya sudah 40 persen, maka si oknum atau si pembeli paling tidak ngambil untung sekitar 10 ke 15 persen. Belum lagi yang jadi bancakan dibawah, makanya kami sering mendapat info bahwa ada yang dikerjakan hanya 25-30 persen dari anggaran 100 persen. Sehingga wajar bila pekerjaan tidak awet atau amburadul,” ungkapnya.

Aqil memastikan akan terus melakukan aksi demonstrasi hingga KPK mentersangkakan Khofifah dan semua yang terlibat.

“Target kami yaitu memenjarakan Khofifah sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kasus korupsi di Jatim. Demikian juga dengan kroni-kroninya yang telah merongrong uang rakyat dengan kebijakan alokasi dana hibah,” tuturnya.

Terakhir, massa aksi teriakkan “Tangkap Khofifah” di depan KPK dan menyebut akan terus melakukan demonstrasi sampai tuntutannya didengar dan dilaksanakan KPK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *