KOTA BANDUNG – Selama libur Lebaran 2022 terjadi lonjakan kunjungan wisatawan lokal pada obyek wisata favorit di Jawa Barat. Besarnya kunjungan wisatawan diharapkan dapat menggairahkan UMKM di sekitar obyek wisata.
Namun dari catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, seperti di Kabupaten Pangandaran, membludaknya wisatawan belum berpengaruh signifikan pada sektor UMKM di sekitar obyek wisata tersebut.
Selain itu juga patut menjadi perhatian adalah masalah sampah yang membuat obyek wisata menjadi kumuh.
“Idealnya dengan kunjungan wisatawan cukup besar seharusnya berpengaruh positif pada warga sekitar utamanya UMKM,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bahctiar secara virtual dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI), Selasa (24/5/2022).
“Namun ironisnya, sejumlah UMKM menginformasikan, pada liburan panjang Lebaran ini dan hari biasa itu sama saja pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan mereka,” tambahnya.
Menurut Benny, wisatawan lokal yang mengunjungi obyek wisata favorit di Jabar mayoritas membawa bekal dari rumah, sehingga para pedagang makanan di sana terabaikan.
Dengan demikian, perlu adanya kebijakan agar wisatawan memanfaatkan kehadiran sektor UMKM di sekitar tempat wisata.
“Ini menjadi “pekerjaan rumah” besar bagaimana caranya wisatawan tidak membawa makanan sendiri, tapi membeli di warung sekitar. Namun dengan catatan pemilik warung jangan naikin harga seenaknya, sehingga harus ada standarisasi harga. Hal ini akan diduskusikan dengan Kabupaten/ Kota yang memiliki tempat wisata favorit,” ujar Benny.
Selain itu, Benny berharap para pengunjung peduli akan kebersihan sampah di sekitar obyek wisata.
Diakui Benny, pada libur Lebaran 2022, rata-rata kunjungan wisatawan ke destinasi di Jabar mencapai 84,7 persen, gabungan dari daerah dengan kunjungan wisata yang tinggi dan rendah.
Pantai Pangandaran dan Kebun Raya Bogor tercatat tingkat kunjungan wisatawan lokalnya tinggi selama libur Lebaran.
Sementara itu, pihaknya menargetkan tahun ini kunjungan wisatawan lokal ke Jabar dapat mencapai 40 juta jiwa setelah dua tahun akibat pandemi COVID-19 merosot tajam.
“Pada 2019 ada 62 juta wisatawan, tahun 2020 turun menjadi 18 juta, kemudian tahun 2021 naik 28 juta, dan tahun 2022 ditargetkan kunjungan wisatawan lokal mencapai 40 juta orang,” ucapnya.
Menurutnya, animo wisatawan lokal relatif tinggi untuk saat ini terutama ke wilayah Jabar Selatan. Sehubungan dengan penerapan protokol kesehatan, Benny menambahkan, penyelenggara obyek wisata mengikuti aturan PPKM berdasarkan zonasi yang ada, dan pengelola hotel telah memenuhi ketentuan prokes.