Nasional

Dewi Aryani Kembali Sosialisasikan 4 Pilar Ingatkan Toleransi Beragama

×

Dewi Aryani Kembali Sosialisasikan 4 Pilar Ingatkan Toleransi Beragama

Sebarkan artikel ini

TEGAL – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si kembali menggelar Sosialisasi 4 Pilar di Rumah Aspirasi DeAr di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi Kabupaten tegal, Selasa malam (21/3/2023).

Sosialisasi 4 Pilar tersebut dihadiri ratusan perwakilan pemuda karang taruna, tokoh masyarakat hingga kader PKK dan Posyandu beberapa desa di Kecamatan Suradadi.

BACA JUGA :  Skala Prioritas Polsek Boja Laksanakan BLP Amankan Fasilitas Umum Masyarakat

Pada kesempatan tersebut Dewi Aryani menekankan pentingnya toleransi beragama. Menurutnya toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai antara penganut agama lain. Seperti apa yang disebutkan dalam Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa” yang artinya: berbeda-beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang kedua,” ujarnya.

Selain itu, tujuan toleransi beragama adalah meningkatkan iman dan ketakwaan masing-masing penganut agama dengan kenyataan ada agama lain. Dengan demikian, kita sebagai umat yang menganut ajaran agama, semakin menghayati dan memperdalam ajaran agama dan berusaha untuk mengamalkannya, mencegah terjadinya perpecahan antara umat beragama akibat perpedaan,” terang Dewi Aryani.

BACA JUGA :  DPD I KNPI DKI Jakarta Bersama DPD II KNPI Kota Jakarta Selatan Salurkan Paket Bantuan Sembako dari Kapolri

“Agama bukan alat untuk pemecah belah. Agama adalah alat untuk mempersatukan umat. Ketika terjadi perpecahan siapa yang rugi? Perpecahan dapat merugikan masing-masing individu didalam melakukan aktivitasnya,” tandas Dewi Aryani.

BACA JUGA :  Peringati Hari Polwan ke-74, Polwan Polres Pekalongan Gelar Upacara Ziarah dan Tabur Bunga

Masih kata Dewi Aryani, dengan terciptanya toleransi beragama, kita dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain dan menyatukan perbedaan. “Jangan karena berbeda keyakinan dijadikan suatu permusuhan,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *