KOTA ASSISI, ITALIA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Acara “The Assisi and Roma Roundtable 2022” di Assisi, Italia, Sabtu (21/5/2022).
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil hadir menjadi pembicara dalam acara yang digelar oleh Global Foundation, organisasi nirlaba yang fokus pada beragam masalah global.
Sedikitnya 50 perwakilan negara, swasta, hingga seniman hadir dalam acara itu untuk mencapai pemahaman bersama. Tahun ini, tema besar yang diambil adalah Cooperative Globalisation-Navigating the Unknown Together, Toward Peaceful, Global Existance.
Pemahaman bersama, ujar Kang Emil sangat penting bagi pemimpin yang harus membuat keputusan setiap hari. Menurutnya, pemahaman data yang baik akan menghasilkan keputusan baik. Sedangkan data yang buruk bakal menghasilkan keputusan yang buruk.
”Saya menempuh perjalanan jauh sampai ke Assisi untuk memperoleh pemahaman lebih baik tentang apa yang menjadi perhatian global. Tujuannya, saat saya kembali ke Indonesia, saya mempunyai perspektif lebih baik mengatasi banyak distraksi,” tuturnya.
Ia menerangkan, saat ini setidaknya ada tiga distraksi yang tengah terjadi, pemanasan global, disrupsi digital, dan kondisi pascapandemi. Untuk menghadapinya, dibutuhkan pemahaman global hingga akar rumput.
Salah satu distraksi itu adalah pemanasan global. Dalam berbagai aktivitas, warga dunia menghasilkan terlalu banyak karbon. Langkah tepat harus dilakukan, dimulai dari disi sendiri.
”Saat ini saya mempromosikan untuk mengurangi karbon. Saya satu-satunya Gubernur yang menggunakan mobil listrik karena saya harus kampanye, saya harus walk the talk (berbuat sesuai perkataan),” ungkap Kang Emil.
Aksi lainnya adalah dukungan Jabar untuk menginisiasi pembangunan beragam infrastruktur ramah energi. Dalam waktu dekat, Jabar bakal menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga matahari, bayu, hingga panas bumi, terbesar di Asia Tenggara.
”Kami memproduksi solar panel terbesar mengapung di atas air di Asia Tenggara. Kami membangun geotermal terbesar untuk mengganti bahan bakar fosil,” tuturnya.
”Bersama sedikitnya 100 kepala daerah di Indonesia, kami juga berkomitmen mewujudkan langkah transformasi ke energi terbarukan,” ujar Kang Emil, Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan.
Distraksi kedua adalah disrupsi digital. Ia menjelaskan, digitalisasi membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Namun, dengan digitalisasi juga menciptakan 120 juta pekerjaan baru. Menurutnya, digitalisasi juga efektif untuk mendukung pemimpin mengambil keputusan untuk warga.
”Lewat digitalisasi, kami membuat konsep rural digital untuk membuat digital ekonomi inklusif. Di Jawa Barat, kami sudah memberi makan ikan dan ternak menggunakan telepon genggam. Kami telah ada di titik itu dalam transformasi digital,” ucapnya.