Oleh : Pandu Budi R.
08/10/22
Istilah “blues” berakar dari sebuah judul drama sandiwara abad 18, “Blues Devil”, yang memiliki arti melankolis dan kesedihan. Dalam hal ini memang musik blues berakar dari senandung kesedihan budak-budak Afrika yang bekerja sebagai buruh di Amerika Serikat.
Musik blues sendiri lahir dan berkembang untuk pertama kali di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Satu hal yang jarang diketahui orang, BAHWA MUSIK BLUES DIBAWA OLEH PENDUDUK MUSLIM BERKULIT HITAM AFRIKA BARAT YANG TINGGAL DAN BEKERJA SEBAGAI BURUH DI AMERIKA SERIKAT.
Sejarah mencatat, jauh sebelum Columbus menginjakkan kaki di daratan Amerika, pelaut Muslim Afrika Barat adalah yang pertama kali menemukan Amerika. Artinya, kaum Muslim Afrika turut memberikan pengaruh yang cukuo besar bagi tradisi dan warisan budaya Amerika, salah satunya melalui musik blues.
Dalam bukunya, They Came Before Columbus (1976), sejarawan Ivan van Sertima menyatakan:
COLUMBUS JUGA TAHU BAHWA MUSLIM ASAL PANTAI BARAT AFRIKA TELAH TINGGAL LEBIH DULU DI KARIBIA, AMERIKA TENGAH, SELATAN, DAN UTARA.
Pada awal kelahirannya, blues sarat dengan musik spiritual bergaya Afrika. Lirik lagu bayak berisi pujian dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Akar tradisi Muslim dalam musik blues telah dibuktikan oleh seorang peneliti bernama Sylviane Diouf.
Dalam sebuah kesempatan presentasi di Universitas Harvard, AS, Diouf membuktikan keterkaitan antara musik blues dan tradisi Muslim Afrika dengan memutar dua buah rekaman. Rekaman pertama berupa lantunan azan, sementara dalam rekaman kedua berisi lagu blues lawas yang lahir di kawasan Semenanjung Delta Missisippi sekitar seabad sebelumnya berjudul “Levee Camp Holler”.
Perlu dipahami bahwa Delta Missisippi merupakan daerah lahirnya musik blues, maka tidak heran jika kemudian gaya blues orisinal dikenal dengan sebutan “delta blues“.
Alhasil, dalam dua rekaman tersebut terdapat persamaan yang ditunjukkan oleh Diouf.
NADA DALAM NYANYIAN “LEVEE CAMP HOLLER” TERDENGAR SEPERTI PANGGILAN AZAN SERTA BERISI TENTANG KEAGUNGAN DAN PUJIAN KEPADA ALLAH. DITAMBAH LAGI, KEDUANYA MEMILIKI LANGGAM SENGAU KHAS LANTUNAN BACAAN ALQURAN.
“Saya percaya banyak penyanyi blues yang tidak sadar bahwa pola musik blues meniru tradisi musik kaum Muslim di Arab,” ujar Profesor Etnomusikologi, Gehard Kubik dalam bukunya, Africa and the Blues (1999). (red)
Editor: Syafrudin Budiman SIP