Voxnesia, SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memimpin Anev Pelaksanaan Operasi Ketupat Candi Tahun 2022 di Pospam Gate Kalikangkung, Selasa (10/5/2022).
Kapolda menyebut selama arus mudik, kendaraan yang masuk Jawa Tengah sebanyak 753.345 ribu kendaraan.
“Puncaknya tanggal 30 April, kemudian arus balik itu adalah 784.663 ribu kendaraan telah meninggakan Jawa Tengah,” ungkap Kapolda.
Artinya dari arus mudik dan balik terdapat selisih 31.318 ribu kendaraan yang meninggalkan Jawa Tengah. “Itu kenapa terjadi penambahan arus balik karena durasi arus mudik kemarin adalah panjang dan durasi arus balik adalah pendek,” lanjutnya.
Kapolda juga menyebut bahwa selama Operasi Ketupat Candi 2022 terdapat kenaikan angka kriminalitas sebanyak 295 % dibanding tahun lalu, “Ini sudah menjadi prediksi dari Direktorat Kriminal Khusus maupun Kriminal umum, bahwa dengan kegiatan masyarakat yang meningkat maka kejahatan juga meningkat,” tutur Jenderal Bintang Dua tersebut.
Namun dari kenaikan angka kriminalitas tersebut tidak ada kasus yang menonjol artinya meski angka kriminalitas tinggi namun masih dalam batas normal dan dapat diselesaikan sampai pada tahap penyelesaian perkara.
Setelah Operasi Ketupat Candi dilaksanakan, Polda Jawa Tengah rencananya akan menggelar Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) selama satu minggu kedepan.
“Dari seluruh jajaran akan dilakukan evaluasi, mana saja pospam yang akan dipertahankan dan mana saja pospam yang kita selesaikan, KKYD berorientasi tetep pada arus balik,” terang Kapolda.
Pospam yang akan dipertahankan misalnya adalah Pospam di tempat pariwisata dan pospam di rest area untuk meng-cover kegiatan masyarakat.
Kapolda menerangkan bahwa setelah pelaksanaan 2022 Polda Jateng telah melaksanakan Swab pada 1.300 anggota dan hasilnya negatif.
Di tempat yang sama, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan seluruh kegiatan Operasi Ketupat Candi telah dilaksanakan dengan tertib.
“Alhamdulillah rekan-rekan seluruh rangkaian kegiatan Operasi Ktupat dapat berjalan dengan lancer dan tertib sekalipun memang ada kondisi yang mewarnai pelaksanaanya, itu untuk kita jadikan pembelajaran,” tutupnya. (HS)